Apakah pacaran itu penting?

Pacaran itu penting atau tidak?

Apa kabar sahabat Karya Kisah yang baik hatinya, pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang Apakah pacaran itu penting?. Nah, saya mengambil tema ini karena sebagian dari teman-teman saya banyak yang berpacaran atau setidaknya pernah menjalani apa itu yang namanya pacaran.

Pacaran dimasa sekarang adalah hal yang biasa, bahkan bagi sebagian teman kita adalah sebuah keharusan. Tetapi apakah memang benar seperti itu?. Tentunya ada yang setuju (Pro) atau yang sebaliknya (Kontra).

Jadi dalam pembahasan kali ini, kita akan mengulas tentang penting/perlu tidaknya berpacaran. Dan kita akan melihat dari sudut pandang Pro dan Kontra.

1. Pendapat Pro

Pacaran itu cukup penting bagi hidup kita, dan menjadi bagian dari perjalanan hidup kita. Nah, sekarang dimana pentingnya berpacaran?.

Berpacaran sendiri adalah sebuah proses untuk mendekatkan diri kita pada pasangan kita. Didalam proses berpacaran kita akan lebih mengenal satu sama lain.

Dengan kita berpacaran, kita akan belajar untuk saling berbagi satu sama lain. Entah itu tentang masalah ataupun kebahagiaan atas keberhasilan yang telah kita capai dimasa sekarang.

Dengan mempunyai kekasih atau pacar, kita bisa meningkatkan motivasi kita, untuk menjadi seseorang yang terbaik dimata pasangan kita, seperti menjadi seseorang yang pintar dan sukses dibidang kita, intinya menunjang karier dengan menjadikan dia motivasi.

Dengan berpacaran sebenarnya kita juga melatih untuk bersosial dengan baik, menjalin hubungan yang baik dan positif dengan pasangan kita. Dan berfikir untuk menghadapi masa depan bersama-sama dengan melanjutkan ke jenjang pernikahan.

Hal ini juga bisa dikatakan sebagai salah satu tahap dikehidupan kita, yang harus kita lalui yang mencerminkan sebuah kedewasaan dari diri kita untuk mencari dan memilih pasangan kita demi memberikan kebaikan atas masa depan dan keluarga kita serta untuk lebih mendekatkan diri kita kepada Tuhan (Allah SWT).

2. Pendapat Kontra

Nah, untuk pendapat kontra kelihatannya agak banyak dibanding dengan Pro. Langsung saja kita bahas sebagai berikut ini.

Yang pertama adalah masalah waktu. Ketika kita berpacaran kita akan susah dalam membagi waktu, kita tidak akan bebas melakukan aktivitas yang menunjang pendidikan atau karier kita.

Jika ada yang mengatakan pacaran itu memotivasi kita dalam pendidikan atau karier kita, misalkan saat kita sebagai seorang siswa atau mahasiswa, saya pikir malah sebaliknya. Saya lihat dari temen-temen malah tidak fokus dalam belajar, hanya main-main atau jalan-jalan saja, banyak galau-galauan dan masalahnya daripada motivasi untuk lebih bersemangat.

Apalagi masalah itu muncul saat kita punya tugas yang banyak dan atau saat kita sedang menjalani Ujian Semester. Ini akan sangat memperburuk kita. Karena masalah akan datang sewaktu-waktu bukan?.

Dan saya pikir itu semua juga tidak sebanding dengan waktu yang kita buang untuk pacaran. Cobalah kita renungkan berapa waktu yang kita habiskan untuk berpacaran, hanya dengan jalan-jalan, ketawa sana-sini dan bercanda-canda.

Andaikan "waktu" itu kita gunakan untuk belajar atau membangun karier kita, tentunya hal ini akan lebih bermanfaat bagi kita dan kelak akan membanggakan Orang tua kita.

Apalagi jika kita masih pelajar, apalagi juga belum bekerja. Waktu yang seharusnya untuk belajar akan berkurang dan juga menghabiskan uang kita dengan cuma-cuma.

Tetapi jika kita bisa mengatasinya, tidak apa kan kita berpacaran?, itu kan juga untuk masa depan kita, karena kita harus mencari pasangan untuk menciptakan keluarga dimasa depan kita?.

Jika tujuannya untuk masa depan kita, berarti ada beberapa poin yang perlu kita perhatikan disini. Jika kita berfikir seperti itu berarti kita sudah berfikir untuk menikah bukan?. Lalu apa yang kita perlukan jika kita sudah siap untuk menikah?.

Karier, Nah... Karier inilah yang menilai kita apakah kita sudah mapan atau belum untuk membangun suatu keluarga. Jika kita laki-laki, sebagai seorang imam, tentunya kita mempunyai tanggung jawab dalam segi lahiriah/finansial dan batiniah.

Tetapi jika semua itu belum siap, saya pikir pacaran hanya untuk main-main saja. Dan entah kapan batas waktunya untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan. Iya kalau cocok, bagaimana kalau putus ditengah jalan?. Semua waktu dan perjuanganmu akan sia-sia saja.

Dan menurut saya yang namanya Pacaran itu tidak lepas dari perbuatan zina, dan didalam ajaran Islam, jelas-jelas dilarang. "Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk." (QS: Al-Israa' Ayat: 32).

Dari kita berjalan berduan-duaan, kemudian berpegangan tangan, bertatapan mata yang berlebihan dan seterusnya. Hal ini adalah mendekati zina, atau mungkin bisa dibilang sudah zina, zina pandangan atau zina hati.

Baca Juga: Apa itu cinta?

Jika ingin mencari jodoh, di Islam sendiri dikenal yang namanya Ta'aruf, yang mana berbeda jauh dengan yang namanya pacaran. Dan tidak melanggar hukum-hukum Tuhan (Allah SWT). Dan Ta'aruf bertujuan untuk menikah dan sudah mapan dan siap, bukan hanya sekedar untuk main-main saja.

Dan mungkin ada dari sahabat Karya Kisah yang khawatir tidak mendapatkan jodoh jika tidak berpacaran dari sekarang bukan?. Jangan khawatir akan hal itu, bukannya Allah sudah berjanji, bahwa Allah menciptakan segala sesuatu dengan berpasangan?.

Yakinlah Tuhan (Allah) akan memberikan jodoh pada setiap makhluknya, jika dalam hidup ini kita tidak mendapatkan jodoh, maka di surga Allah akan memberikan jodoh terbaik untuk kita.

Dan bagi sahabat muda yang masih dikatakan single, cobalah untuk memegang prinsip ini "Jomblo itu nasib, sedangkan single itu adalah prinsip" :)

Baca Juga: Jika kamu orang yang malas, selamat ya..

Demikianlah pemahaman Karya Kisah terhadap penting tidaknya pacaran. Mungkin setiap orang memiliki pendapat yang berbeda-beda, semuanya tergantung pada diri kita masing-masing. Meskipun begitu semoga artikel ini bisa membantu memberi pemahaman bagi kita.

4 comments:

  1. Tulisan cukup rinci, dari segi Pro-Kontra, lengkap dengan sudut pandang dalam Islam..
    Jika dilihat dari Penting atau Tidaknya, Pacaran dan Karier bisa jadi sama pentingnya.

    Kebanyakan, memang banyak pasangan yang akhirnya putus karena karir, atau ujian demi kesuksesan. Padahal hubungan yang Indah itu, ketika menjadikan pasangannya juga sebagai pencapaiannya.. Jadi, yang jadi penekanan searusnya adalah tujuannya.

    Di lihat dari fenomena perpacaran jaman sekarang, memang Pacaran tidak lebih penting dari karir.Tapi kedepannya? Bisa kita liat banyak orang yang berkarir tapi salah menikah? Perempuan yang mengalami KDRT misalnya? Karena Terlalu cepat menikah? atau kurang kenal?

    Jadi, akankah lebih bijak, bahwasannya yang di pertanyakan adalah tujuan Perpacarannya?

    Dilihat dari sudut pandang Islam,
    Umur, Rezeki, dan Jodoh, itu takdir.
    Tapi, yang jadi masalah adalah ketika takdir sebagai 'ditentukan', bukan ketentuan.
    Umur, yang di takdirkan sekian, tapi mati sebagai pahlawan atau bukan, itu pilihan kan?
    Begitu juga dengan Jodoh..
    kalau hanya berdalil Takdir, yang pasti sudah di tentukan, maka keliru, dan lebih tepat jika memandang Takdir sebagai ketentuan..
    "Laki-laki yang baik untuk perempuan yang baik.. "

    Fikri Zulfaqar, Silver Choice

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih atas tambahan mas Fikri Zulfaqar untuk poin-poinnya yang begitu baik :)

      Delete
  2. Pacar hanya sebuah kamuflase niat agar kita bisa "menyentuh" seseorang yang menarik mata.

    ReplyDelete
    Replies
    1. terimakasih atas pendapatnx mas muttaqin... semoga kita tidak termasuk dalam golongan yang mas muttaqin maksud... dan semoga kita (termasuk saya) mendapatkan kekasih hidup yang baik dan dengan cara yang baik pula... ^_

      Delete